Blog ini dibuat khusus untuk menyambut bulan April sebagai bulan peduli Autisma : sejalan juga dengan ditetapkannya “tanggal 2 April” sebagai hari Autisma sedunia oleh PBB.

Meski hanya ditetapkan sehari, namun insyaAllah gaungnya akan tetap terdengar sepanjang bulan April dan bulan-bulan berikutnya sepanjang tahun … karena semangat yang membara dari para individu autisma dan keluarganya ... serta ... just because autism is my hole life …

AUTISMA?
Dia ada di sekitar kita
Kenali dan Pelajari
Tangani sesegera mungkin!

Inilah...... Harapan penyandang autisma kepada kita:
Kenali keadaanku...
Terima aku apa adanya...
Hargai aku seperti anak pada umumnya...
Beri aku kesempatan untuk berkembang...
Bantu dan upayakan agar aku berkembang lebih optimal.
Mari Peduli Autisma

AUTISMA. Kenali, Pelajari dan Tangani Sekarang Juga!
Bersama kita wujudkan kehidupan yang lebih baik
bagi individu autistik dan keluarganya.

Sumber : milis puterakembara (www.puterakebara.org)

Minggu, 27 April 2008

Kampanye politik ? No way! Kampanye AUTISMA... yes!


Minggu pagi biasanya bangun tidur jam berapa? Hayo ... ga usah malu, ngaku aja ... Tapi hari minggu, 27 April ini menjadi perkecualian bagi para masyarakat yang tergabung dalam Komunitas Pemerhati Autisma Semarang. Jam 4.00 sudah pada sms-an ... ayo bangun ... ayo siap2 ... jangan sampai telat.

Kehebohan hari ini dimulai pukul 5.30, para simpatisan peduli autisma mulai berkumpul di bundaran air mancur Jl. Imam Bardjo, berseragam warna mencolok … orange – keberadaan komunitas ini cukup menyita perhatian masyarakat. Dari media massa, yg paling disiplin datangnya adalah cameraman dari TransTV, jadi paling lengkap liputannya.

Pukul 6.00 Kegiatan dibuka dengan berdo’a bersama, dilanjutkan dengan pengarahan oleh ketua (Bp. Sigit dari SAS) dan tentu saja tak lupa berfoto-ria.

Selanjutnya tepat pukul 6.15 dengan MMT bertuliskan Autism Awareness di barisan terdepan kami (sekitar 35 orang) menyusuri jalan Pahlawan dan mengitari lapangan Simpang Lima (yg setiap Minggu dipadati masyarakat Semarang untuk berolahraga dan rekreasi). Selama perjalanan itu, kami membagikan flyer autisma dan souvernir bertuliskan ”autism awareness”. Sambutan masyarakat cukup heboh, namun ada juga lho .. yg menolak menerima flyer (tapi souvernirnya diambil ...hehe) dikira kampanye politik kali ye ...

Selesai membagi flyer, kami nge-pos di depan kantor Disperindag, niatnya ... jika ada masyarakat yang ingin bertanya lebih lanjut mengenai gejala, jenis2 terapi, diet dll ... dapat konsultasi disini. Ternyata yang datang adalah teman2 sesama orang tua autis yang kami undang melalui sms dan membaca berita dari email di puterakembara, kebanyakan mereka mengajak serta putra-putrinya. Suasananya jadi tambah heboh deh, jadi ajang reuni dan perkenalan sesama ortu dan buntut2nya berisi sharing dan curhat. Jadilah acara pagi ini berlanjut dengan ”parent support sharing” dadakan.

Ah ... meski capek, namun hati senang dan puassss ... sudah menjalankan misi ”syiar” untuk membuka mata dan kepedulian masyarakat akan adanya anak2 dengan gangguan perkembangan autisma ini di sekitar kita.

Sepulang dari kampanye, lebih puas lagi ketika ga sengaja menemukan bahwa Indosiar dan MetroTV menyiarkan autism Expo di Jakarta yg banyak menampilkan karya2 anak2 kita. Masih berlanjut ke petang hari … ketika Harian Sore Wawasan dan TVku (TV swasta Semarang) menayangkan liputan Kampanye Peduli Autisma di acara Edu News.

Harapan kami kegiatan komunitas ini dapat berlanjut dengan kegiatan2 lain yang lebih konkrit, seperti misalnya memsukkan program deteksi dini gangguan perkembangan autisma di kegiatan rutin Posyandu, menyediakan pusat terapi gratis bagi keluarga kurang mampu, dll.

Mau lihat foto-foto yang lain? Silakan klik disini

Kamis, 24 April 2008

Ikutan Kampanye yuk ... Minggu, 27 April 2008


Dalam rangka memeriahkan bulan peduli AUTISMA - APRIL 2008
Komunitas Pemerhati Autisma Semarang mau mengadakan kampanye di bundaran Simpang Lima, Semarang. Pada saat pembagian flier kami juga akan mengadakan sosialisasi on the spot kepada masyarakat tentang deteksi dini, guna diet, dan informasi tempat2 terapi dan assesment yang diperlukan.

Acara ini sekaligus untuk memberitahukan kepada masyarakat bahwa telah terbentuk Komunitas Peduli Autisma di Semarang, yang anggotanya terdiri dari personil2 pengelola pusat2 terapi, sekolah2, orangtua2, praktisi2, dan masyarakat umum yang mau peduli.
Pintu dan jendela kami juga terbuka lebar bagi siapa saja yang ingin ikut bergabung, disini kami tidak membawa bendera manapun, golongan manapun, atapun kepentingan pribadi maupun golongan, hanya untuk autisma saja. Semoga dengan ini kami dapat menyentuh dan meraih segala lapisan masyarakat.

Bagi yang ingin bergabung posting ini sekaligus juga merupakan undangan dan pemberitahuan akan acara di hari Minggu,27 April 2008.
Kumpul jam 5.45 di bundaran air mancur (Jl. Pahlawan/Jl. Imam Bardjo), di depan tulisan Universitas Diponegoro. Kita mulai jalan jam 6 s/d jam 9.30, barusan sudah mendapatkan kepastian akan dikawal beberapa anggota Kasatlantas Polabes Semarang.
bagi yang berminat silakan langsung daang ke lokasi ... kami pakai seragam warna orange ...
Mari kita bersama2 menyebarkan informasi tentang autisma dan special need kids. Those children needs our help, and their parents needs abundance of helping information.

Info lebih lanjut hubungi:
Komunitas Peduli Autisma Semarang.
LPK. Pelita Bangsa 024 6723656
Agca Center 024 70794208
Anargya 024 70240442
Sekolah Autisma Semarang 024 70121972
SD Bina Harapan 024 70335657
Yayasan Autisma Semarang 024 70121225
Syanaz 081 127 8249.

Minggu, 06 April 2008

Gangguan Integrasi Sensory, gangguan yang tersembunyi

Di suatu sudut taman kota, seorang ibu menatap dengan wajah bahagia pada putranya yang sedang berlarian dengan riang bersama teman-temannya. Masih diingatnya, kala Dony berusia 3 tahun, menunjukkan perilaku aneh, menarik diri dan selalu menunjukkan ekspresi murung bila berada di tengah-tengah keramaian. Di rumahpun Dony hanya mau mengenakan baju dari bahan kaus yang lembut tanpa kerah, dan harus digunting dulu label di belakang lehernya. Menjelang naik ke tempat tidur, dia akan memeriksa dulu, apakah tekstur sprei sudah sesuai dengan keinginannya, tak hanya itu, bahkan dia akan tahu bila kasur itu dibalik atau tidak pada sisi yang bisa dia tiduri. Dia akan menolak untuk tidur bila segala sesuatu tidak sesuai dengan kehendaknya, atau dia akan tidur dengan gelisah bahkan beberapa kali terbangun di tengah malam.
Kini, di saat usianya menginjak 5 tahun, semua masalah tersebut telah berlalu, semenjak putranya menjalani terapi Sensory Integrasi dan Okupasi yang sekilas hanya seperti aktifitas bermain atau berolah-raga, namun sebenarnya mempunyai tujuan untuk mengoptimalkan kemampuan fisik dan mental seorang anak, sehingga hasilnya adalah Dony telah berubah menjadi seorang anak yang ceria dan dapat menerima lingkungannya dengan lebih nyaman.


Sekelumit kisah diatas, merupakan salah satu contoh dari sekian banyak kasus gangguan Sensori integrasi yang seringkali menghambat tumbuh kembang seorang anak. Pada kondisi normal, untuk dapat merespon lingkungan, merasakan panas-dinginnya air, tekstur halus-kasar, sakit-nyaman, Tuhan yang maha pengasih telah menyediakan panca indera yang bekerja secara otomatis tanpa kita sadari (sehingga seringkali kita lupa bersyukur untuk hal-hal kecil seperti ini). Pada anak-anak dengan gangguan sensori integrasi, proses yang terjadi adalah; semua informasi masuk lewat panca-indera (sensory), yang seharusnya diproses secara refleks oleh otak (subcortex) tidak berlangsung dengan sempurna, karena fungsi filter tidak berjalan dengan baik. Sehingga semua informasi masuk tanpa pengolahan tepat dan akhirnya menimbulkan berbagai masalah yang mengganggu proses perkembangan anak. Khususnya pada anak dengan gangguan perkembangan autisma, tidak sempurnanya proses sensori integrasi ini dapat memberikan penjelasan, tentang mengapa anak autis seringkali menolak untuk disentuh, mengapa sering menolak makanan dengan tekstur tertentu, menolak berada di lingkungan baru yang gaduh hingga sampai pada masalah kesulitan tidur, karena si anak selalu berada dalam kondisi terlalu tegang/waspada, sehingga merasa tidak nyaman berada di lingkungannya.

Mau baca lebih lanjut klik disini

Jumat, 04 April 2008

Arti LOGO World Autism Awareness


The design of the World Autism Awareness Day logo is intended to represent the global aspect of this effort. The earth is surrounded by whimsical illustrations of people who symbolize the seven continents of the world. We hope to see the logo used around the world to celebrate World Autism Awareness Day. Please feel free to use, reprint and distribute any of the following materials for promotional and educational purposes.

Sosialisasi di Mall dan Simpanglima 2007


Sejak setahun yg lalu (April 2007) Kota Semarang ga mau ketinggalan menyemarakkan bulan peduli Autisma - bersama-sama; anggota Yayasan Autisma Semarang, Yayasan Pelita Bangsa serta para pemerhati autisma bikin acara sosialisasi dengan membagikan flyer informasi autisma disertai setangkai bunga warna warni, yang diterima masyarakat dengan antusias.

Foto2 yang lain bisa dilihat disini

Kamis, 03 April 2008

Autisma, temukan cepat - tangani dengan tepat

Judul posting kali ini dikutip persis dari sms ibu Dyah Puspita (pakar sekaligus ibu seorang remaja autisma di Jakarta)yang paling heboh menyuarakan "sosialisasi autisma".
Nah, pesan singkat dan padat itu segera ditindak-lanjuti dengan langkah-langkah konkrit di lapangan. Berpikir ... bagaimana supaya cepat ditemukan ... salah satu jalan yang paling ringkas adalah melalui kegiatan posyandu.
Singkat cerita ... berkat dukungan simpatik dan ijin dari Ibu Walikota Semarang (Ny. Sinto Sukawi), maka program deteksi dini gangguan perkembangan AUTISMA bisa dimasukkan dalam kegiatan Posyandu yang rutin dilaksanakan. Kegiatan diawali dengan pembinaan kader-kader Posyandu (meski belum seluruh kader berkesempatan mendapatkan pelatihan), dilanjutkan dengan pemantauan di lapangan, hal ini sangat membantu untuk segera menemukan gejala gangguan perkembangan yang muncul pada anak-anak balita.

Dibawah ini foto salah satu kegiatan deteksi dini di Posyandu RW III Kelurahan Tembalang Semarang.

Autism Warning Signs

Pada tahun 60-an sampai dengan awal tahun 70-an, autisme masih dianggap sebagai salah satu bentuk kelainan jiwa. Ternyata kemudian diketahui bahwa autisme adalah suatu kelainan/masalah/gangguan perkembangan neurobiologis yang penyebabnya multifaktor, di antaranya terdapat gangguan syaraf dan psikiatris yang ditandai dengan gangguan sosial, komunikasi dan perilaku.
Pada penyandang autisme terdapat masalah pada berbagai pusat yang ada di otak, misalnya pusat perhatian, pusat belajar, pusat emosi, dan lain sebagainya. Hal ini terjadi karena adanya gangguan pada neuron (sel-sel otak) itu sendiri, atau pada proses mielinisasi (penyelubungan dengan mielin agar dapat menghantarkan sinyal-sinyal), ataupun pada neurotransmitter (zat penghantar sinyal-sinyal). Peningkatan kemampuan masyarakat mendeteksi dini dan mengelola tingkat keluarga sangat penting, sehingga penyebarluasan informasi merupakan landasan dasar untuk mengatasi autisme.

Menurut ahli autisma di Indonesia (dr. Melly Budhiman- seorang dokter ahli psikiater anak di Jakarta) kondisi di Indonesia pun mengalami peningkatan yang sangat mengkhawatirkan. Dalam seminar terakhir di Fak. Kedokteran UNDIP, beliau menceritakan bahwa, pada tahun 1980-an, mencari pasien autis masih sangat sulit, kemudian tahun 1990 mulai muncul setiap hari ada 1-2 pasien baru. Tahun 2000, setiap hari bisa datang 4-5 pasien baru yang periksa ke beliau.

Meskipun berbagai penelitian telah dilakukan, dan akhir-akhir ini santer terdengar tentang Biomedical Treatment, namun pada kenyataannya belum bisa menuntaskan gangguan perkembangan autisma, dapat dikatakan bahwa belum ada obat untuk autisma. Sehingga harapan perbaikan lebih digantungkan pada pembinaan dan terapi-terapi, yang salah satunya akan dibahas pada acara Seminar dan Pelatihan ini. Dengan bimbingan rutin dan dengan kesabaran dari para orangtua maupun terapis, akan dicapai hasil yang optimal dalam meningkatkan kemampuan anak-anak penyandang autisma, sehingga nantinya dapat hidup mandiri dalam masyarakat.

Pertanyaan yang seringkali muncul dari ibu-ibu muda yang memiliki bayi dan balita adalah, bagaimana caranya mendeteksi adanya gangguan perkembangan autisma ini sedini mungkin?
Coba cek ciri-ciri perkembangan di bawah ini, dan waspadalah jika menemukan beberapa tanda yang sesuai :

By 2 to 3 months, your baby isn't making frequent eye contact.
By 3 months, he isn't smiling at you and the sound of your voice.
By 6 months, he doesn't laugh or make other joyful expressions.
Around 8 months, he isn't following your gaze when you look away from him towards something else.
By 9 months, he hasn't begun to babble.
By 1 year, he isn't consistently turning to you when you call his name
By 1 year, he shows a general disregard for vocalizations (ie, lack of response to his name), but has a keen awareness of environmental sounds.
By 1 year, he isn't engaging in back-and-forth vocalizations with you.
By 1 year, he hasn't begun to wave bye-bye.
By 1 year, he isn't "following a point" (looking towards something you point at).
By 16 months, he has no words.
By 18 months, he isn't pointing to things that interest him.
By 24 months, he has no two-word meaningful phrases.
At any time, he shows a loss of any of his previously mastered skills.

Sumber : Parenting.Com
Daily Cartoon provided by Bravenet